Minggu, 03 Maret 2013

laporan kimia - mengindentifikasi unsur C dan H dalam senyawa hidrokarbon



TUGAS KIMIA
LAPORAN PERCOBAAN MENGIDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON


Disusun Oleh:
Savitri Nurul Syifa
X-2













SMAN 3 CIMAHI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013






A. Tanggal Percobaan
Rabu, 13 Pebruari 2013
B. Judul Percobaan
Identifikasi Keberadaan Unsur C dan H dalam Senyawa Hidrokarbon
C. Tujuan Percobaan
a. Untuk mempelajari sifat fisika, kelarutan dan densitas dari beberapa senyawa Hidrokarbon
b. Untuk mempelajari dan membandingkan reaksi – reaksi kimia pada senyawa Hidrokarbon
D. Dasar Teori
            Senyawa organik yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan yang terdapat pada sinyawa tersebut. Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup). Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
Pengujian atau identifikasi suatu senyawa hidrokarbon daapt dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1.                   Reaksi dengan bromin
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan H2O.
CH4 + 2 O2   →  CO2 + 2 H2O
2.                   Reaksi dengan H2SO4 pekat dingin
Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat dingin. Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat yagn larut dalam H2SO4.
CH3–CH =CH–CH3 + H2SO4   →   CH3CH2CH(HSO3)CH3
E. Alat dan Bahan
1.   Alat
·      Tabung reaksi 2 buah
·      Pembakar Spirtus 1 set
·      Statif dan Klem 1 set
·      Pipa bengkok 1 buah
·      Pipa tetes 2 buah
·      Spatula 1 buah
·      Sumbat karet 1 buah
2.   Bahan
·      CuO 2 sendok
·      Malam () 2 sendok
·      Larutan Ca() 10 mL
F. Langkah Kerja
1.   Campurkan ±2 spatula lilin yang telah dihaluskan dan ±1 spatula CuO
2.   Masukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih dan kering.
3.   Masukan air kapur sebanyak ±10mL ke dalam tabung reaksi.
4.   Susun alat seperti berikut:
5.   Panaskan tabung reaksi dengan menggunakan pemanas.
6.   Amati perubahan yang terjadi.
G. Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Sebelum Pemanasan
CuO
Malam
Larutan Ca
Titik – titik air dalam pipa bengkok/tabung reaksi ada/tidak
Wujud: padat
Warna: hitam
Wujud: cair
Warna:  merah
Warna hitam
Warna: -
Tidak

Data Hasil Pengamatan Sesudah Pemanasan
CuO +  lilin/malam
Air kapur dalam gelas kimia
Titik – titik air dalam pipa bengkok/tabung reaksi  ada/tidak
Wujud: padat
Warna : Hitam
Wujud: cair
Warna:  keruh
Ya




H. Pembahasan
Ketika lilin terbakar terjadi reaksi antara lilin dan oksigen dari udara. Lalu gas  dan uap air hasil pembakaran akan mengalir melalui pipa bengkok menuju larutan Ca() dan terjadi gelembung-gelembung dari hasil gas
I.  Kesimpulan
Pada saat melakukan percobaan dapat diamati yang terjadi pada percobaan pertama dan kedua terdapat embun pada dinding tabung reaksi hal ini membuktikan keberadaan unsur H dan O di dalam senyawa karbon, embun itu yaitu H2O, selain itu setelah pemanasan kembali pada percobaan pertama terbentuk zat padat berwarna coklat muda dan juga pada percobaan kedua terbentuk zat padat berwarna coklat kehitaman, zat yang terbentuk atau endapan yang ada di bawah tabung reaksi ini merupakan unsur C (carbon), hal ini membuktikan bahwa terdapat unsur C (carbon) pada senyawa karbon. Pada percobaan yang ketiga setelah dipanaskan muncul asap putih pekat dari tabung reaksi dimana asap ini merupakan gas CO2 yang membuat air suling menjadi keruh. Hal ini membuktikan bahwa adanya unsur C dan O pada senyawa karbon.
J. Daftar Pustaka
·   http://chemicalholiccybre.wordpress.com/chemistry/
·   Dari lembar kerja siswa yang diberi oleh Ibu
·   Dan dari otak saya yang terbatas hehe
 

laporan biologi - membuat tempe



LAPORAN BIOLOGI
HASIL PENELITIAN PEMBUATAN TEMPE

DISUSUN OLEH:

·      ANNISA SHAFIRA
·      DWI RIZQY PRATAMA PUTRA
·      IIS ROSDIYANI
·      MUHAMMAD RIVAI SULAIMAN
·      SAVITRI NURUL SYIFA
·      TINA YULIANTI




X-2
SMAN 3 CIMAHI
 TAHUN PELAJARAN 2012/2013



Laporan Hasil Penelitian Pembuatan Tempe
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe (Soetrisno, 1996). Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat (Purwoko dan Pamudyanti, 2004). Tempemerupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat.Tempemerupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan tekhnologi pertanian. Metode ini sebenarnya telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari  oleh masyarakat umum.

BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Teori
TEMPE
            Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih. Beberapa fermentasi tersebut secara umum dikenal sebagai ragi tempe. Banyak sekali jamur yang aktif selama fermentasi, tetapi umumnya para peneliti menganggap bahwa Rhizopus sp merupakan jamur yang paling dominan. Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh.
JAMUR RHIZOPUS ORYZAE
       Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu jamur Rhizopus oryzae mampu menghasilkan protease. Rhizopus sp tumbuh baik pada kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian semakin lama waktu fermentasi, pH tempe semakin meningkat sampai pH 8,4, sehingga jamur semakin menurun karena pH tinggi kurang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Secara umum jamur juga membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air jamur lebih sedikit dibandingkan dengan bakteri. Selain pH dan kadar air yang kurang sesuai untuk pertumbuhan jamur, jumlah nutrien dalam bahan, juga dibutuhkan oleh jamur. Pada tempe terdapat jamur Rhizopus oryzae yang mengalami fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (sedikit oksigen).
Fermentasi          
Pada tempe terdapat jamur Rhizopus oryzae yang mengalamifermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalamsel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secaraumum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasianaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yangmendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungananaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Peranan Rhizopus Oryzae
Dalam meningkatkan gizi tempeKedelai merupakan bahan baku tempe. Pada pembuatan tempeselama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahanbaik fisik maupun kimianya. Protein kedelai dengan adanya aktivitas proteolitik kapang akandiuraikan menjadi asan-asam amino, sehingga nitrogenterlarutnya akan mengalami peningkatan.Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudahdicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akandipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudahlarut, mudah dicerna dan ternyata bau langu dari kedelai jugaakan hilang.Perubahan-perubahan lain yang terjadi selama fermentasi tempeadalah berkurangnya kandungan oligosakarida penyebabflatulence. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampaifermentasi 72 jam.
BAB III
METODE PENELITIAN

Bahan pembuatan
·         Kacang kedelai mentah : 1 kg
·         Ragi : 2 gram
·         Panci besar
·         Kantong plastik ukuran 1kg ( atau sesuai selera )


Alat
·         Baskom 1buah
·         Plastik klip 3 buah
·         Panci dan tutupnya 1 buah
·         Kalo (bahasa jawa,red)
·         Pengaduk (sothil) 1 buah
·         Kain (untuk membungkus) 3 buah
·         Termometer ruangan 1 buah
·         Timbangan kue 1 buah
·         Sedotan air mineral 1 buah
Cara membuat
·         Pertama tama bersihkan kedelai sampai bersih dengan air bersih agar kotoran yang menempel terlepas dari kedelainaya.
·         Kemudian rendam kedelai nya kedalam wadah yang lebar selama kurang lebih selama 2 jam.
·         Keesokan harinya setelah di rendam, cuci kedelai dalam air mengalir dan remas – remas kedelainya sampai kulit kedelai terlepas dari kedelainya.
·         Waktunya perebusan. Masukan kedelai yang sudah bersih kedalam panci besar dan mulai merebus yang membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit atau sampai kedelaainya terliahat empuk.
·         Tiriskan kedelainya sampai kering.
·         Setelah itu tuangkan kedelai ke wadah yang besar,ratakan, kemudian tunggu sampai kedelainya dingin.
·         Setelah itu campurkan 2sdm ragi atau sesuai aturan memakainya dengan kedelai.
·         Aduk sampai merata lalu masukan kedalam plastik yang telah di siapkan.
·         Ukur ketebalannya 3cm.
·         Tutup ujung plastik dengan lilin.
·         Tusuk plastiknya dengan tusuk gigi secukupnya yang penting adalah agarm mendapatkan udara sehingga bisa memulai pembusukan.
·         Taruh ke rak beruji agar terkena sirkulasi tunggu sampai kurang lebih 36 jam.
·         Tempe buatan sendiri siap untuk di sajikan

HASIL OBSERVASI
(DOKUMENTASI )



BAB IV
PENUTUP
A.   Simpulan
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
Untuk tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat di bekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin. Proses membekukan tempu untuk ekspor sbb : mula-mula tempe di iris-iris setebal 2 – 3 cm dan di blanching direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian tempe di bungkus dengan plastik selofan dan di bekukan pada suhu 40 derajat Celcius sekitar 6 jam. Setelah beku disimpan pada suhu beku sekitar 20 derajat celcius selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau dan rasa.


B.   Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan dan penelitian melakukan secara serius dan cermat serta selalu mempertimbangkan dari kebersihannya.
Dalam melakukan percobaan sebaiknya tetap dalam pengawasan guru pembimbing, agar hasilnya sesuai dengan apa yang kita harapkan.


DAFTAR PUSTAKA 

·         http://www.google.com
·         http://www.wikipedia.org
·         http://www.detik.com
·         dan ide-ide yang datangnya dari otak kami yang tidak terbatas

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More