Jumat, 20 Januari 2012

Ilustrasi


A.Pengertian Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tul
isan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Ilustrasi juga  adalah menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar tangan dan penuangan daya imajinasi.

Mengenai gambar atau ilustrasi dapat diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks. Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemas dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja.

Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut. Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lain-lain).
Transformasi Fungsi Gambar dalam Ilustrasi: Dari Dekorasi Visual, Interpretasi Visual, Jurnalis Visual sampai Opini Visual

Catatan-catatan visual di garca-garca goa yang bertebaran dari Leang-leang di Sulawesi sampai goa Pawon di Jawa Barat menjadi penanda bertutur visual era pra sejarah. Gambar-gambar pada lembar-lembar lontar ataupun pada media Wayang Beber menandai era pra modern. Di era kolonialisasi muncul media-media modern seperti majalah atau surat kabar. Melalui media surat kabar ataupun majalah tersebut terjadi transfer ilmu (ilustrasi) baik teknis maupun gagasan dari Ilustrator asing (penjajah) kepada para Ilustrator bumi putra. Walaupun istilah ’Ilustrasi’ bukan dari kamus bahasa kita sendiri, secara subtantif artifak-artifak visual/gambar tersebut memiliki kesamaan secara fungsional, menjelaskan atau menerangkan.
Dari rentang waktu antara th 1920-1960 (di Indonesia) dari artifak yang berhasil dikumpulkan (dalam media massa) akan memberi gambaran dinamika Ilustrator dan karya Ilustrasinya. Pengklasifikasian artifak temuan terdiri dari dua jenis: ilustrasi untuk rubrikasi dan ilustrasi yang menjelaskan cerita atau artikel.
Ilustrasi pada rubrikasi secara fungsi menjelaskan atau memberi gambaran umum tentang isi rubrik yang diwakilinya. Wakil-wakil visual adalah resonansi dari judul-judul rubrikasi. Sebagai contoh, judul sebuah rubrikasi ”PAGERAKAN” atau pergerakan wakil visual yang hadir adalah sosok pemuda berjas dan berpeci dengan gestur bergerak dinamis sebagai foreground. Ikon catatan-catatan dan suluh lilin menjadi pelengkap penjelas rubrikasi tersebut dalam background nya. Ada korelasi yang jelas antara gambar dan teks. Gambar berfungsi memperjelas teks. Ilustrasi sebagai interpretasi visual terhadap teks.
Beberapa artifak rubrikasi dijumpai juga gambar-gambar memiliki korelasi terasa jauh atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan rubrik yang diwakilinya. Teks bertuliskan ”Panjebar Semangat” sedangkan wakil visual yang hadir adalah gambar pegunungan dengan sawah dan petani, atau stilasi Kala menyerupai ukiran pintu gerbang. Pemilihan wakil-wakil visual tersebut dapat kita baca lebih simbolis. Gambar landscape gunung beserta sawah dan petani ataupun stilasi Kala tersebut sebagai subtitusi Nasionalisme atau Negara Indonesia. Relasi antara gambar dan teks melalui pendekatan simbolis seperti itu-pun masih terasa jauh. Relasi gambar dan teks tidak langsung menjelaskan, terkadang malah terjebak sebagai dekorasi saja. Fungsi gambar pada ilustrasi rubrikasi jenis ini memiliki kecenderungan besar kearah ilustrasi sebagai dekorasi visual, walaupun tidak menutup kecenderungan lainnya.
Kategori lainnya adalah gambar–gambar yang menyertai teks di dalam media massa. Artifak visual biasanya muncul mengiringi teks pada cerpen dan tajuk utama atau editorial. Seorang Ilustrator dalam menanggapi teks melalui gambar atau wakil visual yang dihadirkannya dapat kita klasifikasikannya dalam dua pola; pertama, bagaimana Ilustrator mengolah pesan (what to say), kedua, adalah bagaimana cara Ilustrator mengolah rupa (how to say). Hampir sebagian besar artifak visual yang telah dikumpulkan bersifat Naratif dalam olah pesannya. Dalam hal ini berarti Ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Modusnya mencoba menterjemahkan teks dengan mencari moment yang paling menarik dan mewakili dari naskah tersebut, kemudian mencari wakil visualnya yang paling gamblang/jelas dalam menyampaikan pesan. Beberapa artifak tampil unik dengan menggunakan pendekatan olah pesan yang lebih metaforik. Artifak yang muncul di harian Fikiran Ra’jat (1932), menggambarkan permasalahan imperialisme dengan metafora seekor anjing berjenis Bulldog berkalung leher bertuliskan “Imperialisme“, dengan ujung ekor muncul sosok kepala priyayi jawa yang bertuliskan “boeroeh imperialisme”. Permainan subtitusi visual menghasilkan kiasan-kiasan tak langsung menguatkan pesan yang disampaikannya. Ilustrator dengan pendekatan metafora, sedikit atau banyak bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
1. Fungsi
Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
• Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
• Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
• Memberikan bayangan langkah kerja
• Mengkomunikasikan cerita.
• Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
• Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

B.Unsur – unsur Ilustrasi
Karya Seni identik dengan suatu yang unik. Oleh karenanya seorang seniman dalam melahirkan karyanya selalu mencari bentuk, bentuk baru. Untuk itu diperlukan sesuatu yang unik. Ini berarti sesuatu yang belum pernah atau mungkin jarang dipakai oleh seniman lain pada karya-karya sebelumnya. Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa .
C.Corak gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa 2 dimensi yang bertujuan memperjelas suatu pengertian.
Gambar ilustrasi yang baik harus dapat menggambarkan dengan jelas pesan/hal yang ingin disampaikan/dijelaskan.
Sebelum menggambar, ketahuilah ragam ilustrasi yang hendak digambar. Tentukan coraknya dan media yang akan dipakai.
Tahap pengerjaan gambar ilustrasi: mencari gagasan, membuat sketsa dan pewarnaan.
Corak gambar ilustrasi adalah: Realis, Karikatural dan dekoratif.
Realis adalah gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, baik proporsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang digambar.
Karikatural dibagi 2 yaitu: Karikatur dan Kartun.
Karikatur berasal dari bahasa Italia yaitu caricature yang berarti melebih-lebihkan atau menubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur hamper sama dengan gambar kartun tetapi menampilkan objek seseorang dengan karakter yang aneh dan lucu. Pada umumnya penggambaran ditonjolkan pada bagian kepala dengan tidak meninggalkan karakter tokoh yang digambar. Biasanya gambar karikatur mengandung sindiran dan kritikan. Tokoh karikatur Indonesia diantaranya: Sibarani, T.Sutanto, Pramono, GM Sidharta dan Alex Dinuth.
Kartun adalah gambar yang berfungsi untuk menghibur, karena berisikan humor, gambar kartun dapat berupa gambar tokoh binatang atau manusia.
Yang terkenal dengan bapak kartun moderen adalah William Hogart dari inggris (1697-1764), sedangkan kartunis Indonesia diantaranya: Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santoso dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More