LAPORAN
litosfer dan pedosfer
Disusun
Oleh:
Savitri
Nurul Syifa
X-2
SMAN 3
CIMAHI
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
LITOSFER
A. Struktur Lapisan
Kulit Bumi
1.
Pengertian Litosfer
Litosfer merupakan
lapisan batuan/kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang mengikuti bentuk bumi
yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan:
a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi
yang merupakan bahan padat yang tersusun dari loapisan nife (niccolum = nikel
dan ferrum = besi).
b.
Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal
1700 km.
- c. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km. Litosfer terdiri atas 2 bagian :
a)
Lapisan Sial, yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya
dalam bentuk SiO2 dan
Al2O3.
Dalam lapisan ini terdapat batuan antara lain batuan sedimen, granit, andesit,
dan batuan metamorf. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan
kaku memiliki ketebalan ± 35 km. kerak ini dibagi menjadi dua bagian yakni :
·
Kerak benua, merupakan benda
padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku
basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
·
Kerak samudera, merupakan benda
padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya
terdapat batu2an vulkanik dan lapisan yang paling bawah tersusun atas batuan
beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
b)
Lapisan Sima, yaitu
lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan magnesium dalam bentuk
senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis
yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium,
yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan
yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata2 65 km.
Batuan di bumi dibagi 3 golongan, yaitu:
a.
Batuan Beku
Batuan
yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat.
b.
Batuan Sedimen (batuan endapan)
Batuan beku lapuk yang mengendap.
c.
Batuan Metamorf
Batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat.
B. Macam-Macam
Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Proses Vulkanisme, Seisme, dan Diatropisme.
1.
Tenaga yang Membentuk Permukaan Bumi
Tenaga yang membantu pembentukan permukaan bumi adalah:
a. Tenaga endogen, merupakan tenaga
yang berasal dari dalam perut bumi.
b. Tenaga eksogen, merupakan tenaga yang
berasal dari luar bumi.
2.
Gejala Vulkanisme
Merupakan peristiwa
yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah
campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta panas. Dilihat dari bentuk
dan terjadinya gunung yang disebabkan oleh magma, ada tiga macam gunung api:
a.
Gunung Api Maar
Terjadi karena
letusan (eksplosi). Bahannya terdiri dari efflata. Contohnya terdapat di lereng
Gunung Lamongan Jawa Timur, di Pegunungan Eifel Jerman dan di dataran tinggi
Perancis Tengah.
b.
Gunung Api Kerucut (Strato)
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan (efusi), secara
bergantian.
c.
Gunung Api Perisai (tameng)
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun cairan yang keluar dan
membentuk lereng yang sangat landai. Contohnya: Gunung Mauna Loa dan Kilanca di
Hawaii.
Menurut
aktivitasnya, gunung api dibagi 3 golongan:
a.
Gunung Aktif
b.
Gunung Mati
c.
Gunung Itirahat
Gunung Api memiliki
bagian yang tampak dari luar seperti kaldera, dan bagian yang berada di
dalamnya.
1.
Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam.
2.
Sill ialah magma yang masuk dan membeku di antara dua lapisan bahan sedimen dan
membeku (intrusi datar)
3.
Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas
sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar.
4.
Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah
jalan.
a.
Bahan-bahan yang Dikeluarkan oleh Tenaga Vulkanisme
a)
Bahan padat (Efflata)
b)
Benda cair
c)
Bahan Gas (ekshalsi)
b.
Peristiwa Post Vulkanis
Merupakan peristiwa yang terdapat pada gunung berapi yang sudah mati atau
yang telah meletus.
3.
Gempa Bumi
Gempa bumi ialah getaran permukaan bumi yang
disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam. Dilihat dari intensitasnya, ada
dua macam gempa:
a. Macroseisme,
yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan
alat.
b. Microseisme, yang
intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat
perekam.
A.
Ciri Bentang Alam Sebagai Akibat Proses Pengikisan Dan Pengendapan.
Ada tiga macam
pelapukan:
a.
Pelapukan fisis atau mekanis
Batuan akan mengalami pelapukan fisik. Yang besar menjadi kecil dan yang kecil
menjadi halus.
b.
Pelapukan organis
Pelapukan ini disebabkan oleh organisme, yaitu binatang-binatang atau tumbuh-tumbuhan.
c.
Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini, batu-batuan mengalami perubahan kimiawi. Pelapokan ini
berlangsung dengan pertolongan air yang banyak mengandung CO2 (zat
asam arang) dan di dorong temperatur yang tinggi.
PEDOSFER
Tanah (Pedosfer) yaitu suatu benda alam
yang menempati lapisan kulit bumi yang teratas dan terdiri atas butir tanah,
air, udara, sisa tumbuh2an dan hewan, yang merupakan tempat tumbuhnya tanaman.
Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, perananan
tanah yaitu sebagai tempat tegaknya tanaman, tempat menyediakan unsur2 makanan,
air, dan tempat menyediakan udara bagi pernapasan akar. Kehidupan tanaman
sangat ditentukan oleh sifat2 tanah, yang merupakan lingkungan hidup sistem
perakarannya.
A.
LAPISAN
TANAH
Dalam
garis besarnya lapisan tanah itu dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
- Lapisan Tanah Atas.
Lapisan
ini tebalnya antara 10 cm – 30 cm, warnanya cokelat sampai kehitam-hitaman,
lebih gembur, yang disebut tanah olah atau tanah pertanian. Di sini hidup dan
berkembang biak semua jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang
tersubur sebagai tempat hidupnya tanaman. Warna hitam/cokelat dan suburnya
tanah disebabkan oleh bunga tanah.
2. Lapisan Tanah Bawah.
Lapisan
tanah kedua ini tebalnya antara 50 cm – 60 cm, lebih tebal daripada lapisan
atas, warnanya kemerah-merahan. Lebih terang atau lebih muda, dan lebih padat.
Lapisan tanah ini sering disebut dengan tanah cadas atau tanah keras. Di sini
kegiatan jasad hidup berkurang. Tanaman berumur panjang, yang mempunyai akar
tunggang yang dalam dapat mencapai lapisan tanah ini.
3. Lapisan Bahan Induk Tanah.
Lapisan
tanah ketiga ini warnanya kemerah-merahan atau kelabu, keputih-putihan. Lapisan
ini dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus oleh akar. Di
lereng2 gunung lapisan ini sering kelihatan dengan jelas, dimana lapisan di
atasnya telah hanyut oleh hujan.
4. Lapisan
Batuan Induk.
Lapisan
yang keempat ini disebut batuan induk. Masih merupakan batuan pejal, belum
mengalami proses pemecahan. Inilah merupakan bahan induk tanah yang mengalami
perubahan beberapa proses dan memakan waktu yang lama. Di pegunungan2 sering
kelihatan, tetapi tumbuh2an tak dapat hidup.
Tanah
terjadi dari batuan induk, kemudian berubah menjadi bahan induk tanah, dan
berangsur-angsur menjadi lapisan tanah bawah, yang akhirnya membentuk tanah
atas dalam waktu yang lama sekali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya tanah, yaitu :
- Sinar matahari
- Air
- Udara
- Tumbuh-tumbuhan
- Makhluk hidup
- Jasad hidup dalam tanah.
Tingkatan-tingkatan
dalam Proses Perubahan Tanah :
1)
Stadium Embrional : tanah yang masih berupa batuan segar.
2)
Stadium Yuvernil : tanah muda remaja yang belum begitu produktif.
3)
Stadium Veriil : tanah dewasa yang produktif
4)
Stadium Seriil : tanah sudah tua dan kurang produktif.
Macam-macam jenis tanah, yaitu :
- Tanah Vulkanis, yaitu tanah yang berasal dari bahan2 yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi. Tanah ini terdapat banyak di sekitar gunung berapi.
- Tanah Kapur, yaitu tanah yang tembus air, tanah ini kurang subur, dan banyak terdapat di pegunungan kapur.
- Tanah Laterit, yaitu tanah vulkanis yang telah kena proses pelarutan karena hujan yang banyak serta suhu yang tinggi, sehingga warnanya dari kelabu berubah menjadi kemerah-merahan.
- Tanah Padzol, yaitu tanah vulkanis yang terkena hujan banyak, tetapi dengan suhu yang rendah, dan banyak terdapat di daerah pegunungan. Warnaya kekuning-kuningan.
- Tanah Margalit, yaitu tanah yang terjadi dari batuan yang banyak mengandung kapur dengan pengaruh hujan yang tidak merata sepanjang tahun, sehingga warnanya berubah menjadi hitam.
- Tanah Terrarosa, yaitu tanah yang terbentuk karena hasil pelarutan batuan kapur, tanah ini banyak ditemukan di dasar2 lembah dan dolina2 pegunungan kapur.
- Tanah Liat, yaitu jenis tanah yang memiliki butiran2 yang halus, dan bentuknya berupa lempeng sifat dari tanah ini, bila kena air sangat lekat dan jika kering menjadi keras dan pecah2.
- Tanah Napal, yaitu tanah liat yang tercampur dengan batu kapur.
- Tanah Kaolin, yaitu jenis tanah liat yang baik untuk membuat barang2 keramik.
- Tanah Rawang (organosol), yaitu tanah yang terbentuk dari sisa tumbuh2an dan terdapat di daerah yang berpaya-paya dan selalu tergenang air.
- Tanah Padas, yaitu tanah yang padat, akibat mineral2 yang dikeluarkan oleh air dari lapisan bagian atas tanah.
- Tanah Aluvival, yaitu tanah yang berasal dari endapan lumpur yang dibawa melalui sungai2. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian.
- Tanah Pasir, yaitu tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. Tanah pasir yang terdapat di pantai2 pasir disebut sand dune. Contohnya pantai parangtirtis, Yogyakarta.
- Tanah Humus (Bunga Tanah), yaitu tanah yang terjadi dari tumbuh2an yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam.
- Tanah Lempung (debu), Yaitu tanah yang tidak mudah merembaskan air. Tanah lempung lebih berat daripada tanah pasir, tetapi lebih ringan daripada tanah liat. Butir2nya lebih halus daripada tanah pasir, tetapai lebih longgar daripada tanah liat.
SIFAT-SIFAT
TANAH
Memperhatikan
dari sifat2 tanah sangat penting sekali, terutama bila tanah itu akan digunakan
sebagai areal tumbuhnya tumbuh2an. Sifat2 yang penting dari tanah terdiri atas
unsur :
- Warna Tanah
Warna
tanah dipengaruhi oleh kandungan organik atau kimiawi. Pada umumnya tanah yang
banyak kandungan organiknya akan berwarna gelap, dan memiliki tingkat kesuburan
yang cukup tinggi.
- Tekstur Tanah.
Yang
dimaksud dengan tekstur tanah yaitu besar kecilnya butiran2 tanah, dimana
tekstur ini dapat kita bedakan jadi 3 kelas yaitu tanah pasir, lempung dan
tanah liat. Tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung dengan perbandingan
antara pasir, debu dan tanah liat harus sama, sehingga tanah tidak terlalu
lepas dan tidak terlalu lekat.
- Struktur Tanah.
roti.
Dan struktur remah merupakan struktru tanah yang paling baik untuk dijadikan
sebagai tanah pertanian. Tanah yang berstruktur gumpal ditandai dengan butir2
tanah melekat sangat rapat satu sama lain.
- Derajat Keasaman ( pH ) Tanah.
Bila
dilihat dari derajat keasamannya, tanah ada yang bersifat asam, dan ada yang
alkalis/basa serta ada yang bersifat netral. Keasaman ini bisa terjadi karena
tanah selalu tergenang air. Dan umumnya akar tanaman akan rusak bila tanah
terlalu asam maupun terlalu basa. Umumnya tanaman memerlukan pH tanah yang
netral.
Dipermukaan
bumi, lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
- Tekstur tanah
- Permeabilitas tanah
- Ketebalan atau solum tanah
- Kemiringan lereng
- Tingkat erosi
- Penyaluran air.
Berkenaan
dengan warna pada tanah yang berbeda-beda, maka adapun asal-usul dari warna2
tersebut adalah sebagai berikut :
- Kuning,berasal dari mineral limonit (2Fe2O33H3O).
- Cokelat, berasal dari bahan 2 organis asam yang lapuk sebagian.
- Putih, berasal dari mineral2 silika-kuarsa (SiO2), kapur (CaCO3), kaolin, bauksit, aluminium dan silikat, gypsum (CaCO42H2O), nitrat, garam2 yang sudah larut serta koloida2 organis tertentu.
- Hitam, berasal dari bahan2 organis yang telah terurai dengan hebat, dan biasanya ada hubungannya dengan unsur2 karbon (C), magnesium (Mg), serta beleran (S).
- Merah, berasal dari mineral hematite (Fe2O3) atau turgit (2Fe2O3H2O).
- Hijau, berasal dari oksida ferrous.
- Biru, berasal dari mineral lilianit.
Untuk
menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak erosi terhadap tanah, maka dapat
dilakukan beberapa langkah berikut :
- Terassering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi tanah
- Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah.
- Pemupukan
- Pembuatan Tanggul Pasangan untuk menahan hasil erosi.
- Contour Plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur2 horisontal.
- Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang2 tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok.
- Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman.
- Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan2 yang gundul.
- Drainase, yaitu pengaturan sirkulasi air untuk kesuburan tanah.
B. Daftar
Pustaka
· http://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/14/litosfer-pedosfer/
- Dan
dari otak saya yang terbatas hehe
0 komentar:
Posting Komentar